Laptop Intel Kelas Bawah untuk Sistem HTPC

Laptop Intel Kelas Bawah untuk Sistem HTPC

Laptop Intel Kelas Bawah untuk Sistem HTPC 


Intel Core i Series (Gambar diambil dari intel).
Sebelumnya. Kawan Saya telah menuliskan sebuah tulisan Laptop AMD Kelas Bawah untuk Sistem HTPC dan sekarang giliran Saya, sama seperti kawan Saya, memberikan serta membagikan informasi yang Saya beri judul Laptop Intel Kelas Bawah untuk Sistem HTPC.

Ada beberapa pengunjug dari Gembos Nge-Blog yang mengirimkan surelnya ke kawan Saya dan inti dari surel mereka adalah, menanyakan 'setinggi itukah spesifikasi yang diperlukan untuk sekedar menonton?'. Perlu Saya bantu jawab disini tapi mohon maaf sebelumnya. Kami tidak menonton tapi Kami menikmati. Bisa Saya tebak pertanyaan selanjutnya, 'Apa bedanya menonton dengan menikmati?'. Kami menikmati apa yang Kami tonton oleh sebab itu, Kami berusaha untuk meningkatkan kualitas visual juga audio ketika sedang menonton.
Building a HTPC System Based on The AMD Socket FM2/FM2+

Building a HTPC System Based on The AMD Socket FM2/FM2+

Building a HTPC System Based on The AMD Socket FM2/FM2+ 


AMD APU FM2/FM2+.
Postingan kali ini Kami buat berawal dari beberapa kawan Kami yang menanyakan perihal, Kami menyebutnya racikan, komputer meja atau desktop yang pas untuk dijadikan sebagai mesin HTPC (Home Theater Personal Computer) maupun untuk memainkan konten multimedia lainnya, seperti game. 

Ada beberapa hal yang harus Kalian pahami terlebih dahulu yaitu mengenai ciri khas. Betul sekali. Sudah menjadi ciri khas dari AMD dimana mereka selalu menamai soketnya dengan memberi tanda '+' untuk soket keluaran terbarunya, seperti AM2/AM2+ dan AM3/AM3+ dan yang masuk kedalam bahan tulisan kali ini adalah soket FM2/FM2+. Soket FM2/FM2+ bukanlah soket 'FM' pertama AMD. AMD telah lebih dulu menciptakan soket FM1 namun sayangnya, AMD tidak menciptakan penerus untuk soket tersebut sehingga Kita tidak melihat adanya ciri khas ala AMD pada soket tersebut (FM1/FM1+).

Kalian yang pernah merasakan enaknya zaman papan induk (motherboard) AMD soket AM2/AM2+ tentunya sepakat dengan Kami bila pada waktu itu pengguna AMD sangat diberi keleluasaan dalam mengupgrade CPU meski tidak pada semua chipset. Dimulai dari seri chipset 700 kemudian 800 dan yang terakhir 900. Sementara untuk chipset seri sebelumnya, yaitu 580 dan 690, kedua seri chipset terebut hanya dapat dipasangkan dengan CPU soket AM2. Kami pernah merasakannya. Motherboard lawas Kami, AsRock A770DE+ AM2/AM2+ masih bisa Kami sandingkan dengan CPU Athlon II X4 645. Voilla! Racikan tersebut siap untuk dijadikan mesin multimedia 😆.
Mengekstrak Arsip Terkompresi

Mengekstrak Arsip Terkompresi

Mengekstrak Arsip Terkompresi 



Terminal
 Beberapa hari yang lalu. Kerabat Saya telah mempublikasikan langkah-langkah memperbaiki boot file menggunakan Boot Repair melalui Linux Live FDD. Tulisan lengkapnya silahkan baca disini

 Bicara tentang Linux. Alih - alih ingin bermigrasi ke Linux, bayang - bayang sulit dan ribet seketika terbesit manakala mendengar kata Linux. Sebenarnya menggunakan Linux tidaklah sulit. Kita sajalah yang sudah terlanjur keenakan menggunakan Windows dengan sejumlah kemudahan yang mereka berikan. 

 Mungkin awalnya sama seperti Saya. Ketika kali pertama menggunakan Linux. Saya sedikit bingung karena, Saya tidak memungkiri, Saya terlanjur terbiasa menggunakan Windows sehingga cara - cara mengoperasikan Windows masih terbawa padahal Saya sedang berhadapan dengan sistem Linux. 


Memperbaiki Boot File Menggunakan Boot Repair

Memperbaiki Boot File Menggunakan Boot Repair

Memperbaiki Boot File Menggunakan Boot Repair 


 Sangat tidak mengenakkan mendapati keadaan dimana komputer PC maupun laptop tak bisa booting sesaat setelah menekan tombol power. Apalagi jika Kalian menggunakan dua sistem operasi atau lebih (Unix-like/Linux dan Windows) dalam satu cakram keras (baca: Harddisk).  Itu disebabkan karena file boot dari masing-masing sistem operasi tersebut saling tumpang tindih. 

 Jika sistem pertama yang Kalian pasang adalah Windows dan selanjutnya Unix-like/Linux semisal Ubuntu atau LinuxMint. Nantinya Kalian dihadapkan pada tampilan boot ala Unix-like/Linux (baca: GRUB) yang kurang familiar. Namun lain halnya jika sistem pertama yang Kalian pasang adalah Unix-like/Linux dan selanjutnya adalah Windows, sudah dipastikan tak kan ada pilihan boot dari sistem Unix-like/Linux. 
Menggunakan RAM Disk (II)

Menggunakan RAM Disk (II)

Menggunakan RAM Disk (II) 


Postingan kali ini merupakan lanjutan dari postingan Menggunakan RAM Disk (I). Maksudnya adalah lebih kepada pemanfaatan dari RAM Disk itu sendiri. Iya. RAM Disk adalah sebuah ruang penyimpanan yang diambil dari RAM dan diperuntukkan layaknya cakram biasa. 

RAM Disk (Gambar diambil dari : hautespot.net)

Untuk menciptakan sebuah ruang penyimpanan dari RAM, Kalian membutuhkan sebuah piranti lunak pembuat RAM Disk. Kami telah memberikan daftar piranti lunak RAM Disk terbaik disini dan disini Kami berikan petunjuk pemasangan salah satu dari piranti lunak RAM Disk tersebut.