Greenify, membebaskan RAM Android non-ROOT
Greenify. Banyak bagi Droiders, sebutan pengguna ponsel pintar Android, yang sudah mengetahui fungsi dari aplikasi tersebut namun tak sedikit juga yang masih belum memahami fungsi dari Greenify. Terlebih ketika seorang Droiders pemula yang kebetulan sedang membaca sebuah tulisan tentang oprek Android atau semacamnya dengan menyarankan aplikasi Greenify namun dengan judul tulisan 'cara menambah RAM Android'. Alhasil. Droiders tersebut akan beranggapan bila dengan menggunakan aplikasi Greenify, RAM pada ponsel pintar Androidnya akan bertambah dari 512MB menjadi 1GB atau 1GB menjadi 2GB.
Bila hanya dengan aplikasi Greenify RAM ponsel pintar Android Saya akan bertambah, dari 512MB menjadi 1GB katakanlah, Saya pasti akan sangat- sangat bahagia dan akan sangat-sangat berterima kasih kepada si pengembang Greenify karena dengan aplikasi buatannya Saya tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli Xiaomi Redmi 2. Saya akan lebih memilih untuk membeli Greenify (Paket Donasi)nya dan bertahan dengan Lenovo A316i, karena harga sebuah aplikasi Greenify (Paket Donasi) sangat jauh lebih murah dibandingkan dengan sebuah ponsel pintar Android Xiaomi Redmi 2.
Tapi Kita tidak sepakat dengan itu, mengapa? karena cara kerja Greenify bukan seperti itu, bukan dengan menambahkan RAM secara fisik melainkan menambahkan RAM yang bebas. Bebas dari aplikasi-aplikasi yang maruk atau rakus akan konsumsi RAM. Greenify bekerja dengan cara menghibernasi atau menidurkan atau memati surikan aplikasi-aplikasi yang berjalan di latar belakang. Menurut Saya pribadi, Greenify jauh lebih ampuh atau mustajab untuk membebaskan RAM dibandingkan dengan aplikasi-aplikasi task killer
Pada tulisan Saya, 5 Aplikasi Wajib Pasca ROOT (II), Saya memasukkan Greenify kedalam daftar 5 aplikasi wajib pasca root. Seperti yang sudah Saya sampaikan, Greenify bekerja dengan cara menghibernasi atau menidurkan atau memati surikan aplikasi yang berjalan di latar belakang. Menghibernasi sangat berbeda dengan mendisable atau melumpuhkan. Jika menghibernasi aplikasi, aplikasi tersebut masih ada dalam media penyimpanan dan masih bisa diakses oleh pengguna namun bila mendisable, aplikasi tersebut tetap masih ada dalam media penyimpanan tapi pengguna tidak dapat mengaksesnya.
Saya memang memasukkan Greenify kedalam daftar 5 aplikasi wajib pasca root tapi sebenarnya Greenify bisa dipasang, berjalan dan bekerja dengan sempurna di ponsel pintar Android yang tidak berstatus ROOT. Bagaimana caranya? Berikut langkah-langkahnya (Saya asumsikan yang membaca tulisan ini sudah terpasang Greenifynya di ponsel pintar Android masing-masing dan juga sudah memilih serta memilah aplikasi-aplikasi apa saja yang akan dihibernasi) :
|
Sentuh icon titik tiga yang ada di sudut kanan atas pada jendela Greenify atau seperti yang terlihat pada tangkapan layar. |
|
Berikutnya akan muncul jendela seperti yang terlihat pada tangkapan layar lalu selanjutnya pilih 'Pengaturan'. |
|
Pada opsi 'Mode Bekerja', tandai 'Non-Root'. Lalu keluar dari aplikasi Greenify. |
|
Selanjutnya jalankan 'Pengaturan', 'Pengaturan Telepon' atau semacamnya lalu pilih opsi 'Aksesibilitas'. |
|
Jalankan aksesibilitas Greenifynya dengan cara menyentuh icon saklar selanjutnya sentuh 'Pengaturan'. |
|
Terakhir. Beri centang pada 'Workaround for random talking issue'. |
Note : Kami menerapkannya di Android KitKat dan Lollipop, ASUS ZenFone 4 dan Lenovo A7000 Plus dan semuanya berjalan sempurna. Ada tips sedehana nih buat Kamu yang memasang Greenify (Paket Donasi).
|
Greenify akan menghibernasi aplikasi secara otomatis tapi bila Kamu ingin menghibernasi secara mandiri, ikuti saja tangkapan layarnya. |
|
Selanjutnya sentuh 'Membuat jalan pintas hibernasi'. |
|
Pada jendela berikutnya, Kamu akan dihadapi pada pilihan seperti yang bisa dilihat pada tangkapan layar. |
|
Untuk menghibernasi, cukup sentuh icon Greenifynya. |
Sekian dulu ya tulisannya. Terima kasih sudah mampir. Jangan sungkan untuk berkomentar dan jangan lupa beri plus juga jangan lupa berlangganan entri atomnya, gratis!