System on Chips (SoCs) - II
MediaTek. |
Di sebuah tulisannya, System on Chips (SoCs), Kawan Saya telah menjelaskan secara sederhana tentang apa itu SoCs sekaligus juga memberikan informasi telepon pintar apa saja yang menggunakan SoCs bikinan Qualcomm, yang mereka sebut dengan Snapdragon. Siapa sih yang tidak mengenal atau akrab dengan Qualcomm. Sangat mudah menjumpai kata Qualcomm pada kemasan telepon pintar Android. Tak hanya ponsel pintar "rasa" luar negeri saja yang menggunakan Qualcomm Snapdragon sebagai otak untuk ponsel pintarnya. Beberapa produsen ponsel pintar dalam negeri pun turut menggunakan Qualcomm Snapdragon sebagai otak untuk ponsel pintar bikinannya, salah satunya adalah Smartfren. Kekurangan dari desain prosesor milik Qualcomm, baik Scorpion dan Krait adalah keduanya tidak bisa ditempatkan pada mode big.LITTLE meski kedua prosesor tersebut sama-sama ber-ISA-kan ARMv. Berbeda dengan prosesor terbaru Qualcomm, Kyro, yang dapat dikonfigurasikan big.LITTLE.
Mari perhatikan jeroan Lenovo A316i. Lenovo A316i ber-SoCs-kan MediaTek MT6572. MediaTek MT6572 sendiri tersusun atas CPU 1.2GHz dual-core ARM Cortex-A7 ARMv7-A, GPU 500MHz Mali-400 MP1, memory technology dan juga wireless radio technologies. Jadi prosesor apa yang mengotaki Lenovo A316i? Benar. Jawabannya adalah Cortex-A7 dan bukannya MediaTek MT6572.
Sekarang perhatikan jeroan Lenovo A7000+, Lenovo A7000+ ber-SoCs-kan MediaTek MT6752. MediaTek MT6752 sendiri tersusun atas CPU 1.7GHz octa-core ARM Cortex-A53 ARMv8-A, GPU 700MHz Mali-T760 MP2, memory technology dan juga wireless radio technologies. Jadi bagaimana dengan Lenovo A7000+? Ponsel pintar tersebut diotaki Cortex-A53 dan bukannya MediaTek MT6752.
Kami sepakat dengan pernyataan bahwasanya MediaTek membuat SoCs hanya berdasarkan rancangan referensi dari ARM Holdings. MediaTek tidak mendesain CPUnya sendiri. Selama ini, murni, Mereka hanya membuat SoCs berdasarkan referensi dari ARM. Oleh sebab itu. Harga sebuah ponsel pintar Android ber-SoCs-kan MediaTek lebih masuk akal.
MediaTek. |
Teringat kejadian di awal Agustus 2013 silam. Saat itu wakil presiden Qualcomm, Anand Chandrasekher, melakukan tindakan tidak terpuji dengan melontarkan pernyataan, prosesor delapan core merupakan hal yang 'bodoh' yang tidak akan dilakukan oleh Qualcomm. Menurutnya, kinerja delapan core tak lebih baik dari empat core. Ungkapan tersebut dilontarkannya setelah pesaing terberatnya, MediaTek, terlebih dulu menghadirkan SoCs dengan delapan inti.
Tak sampai disitu. Wakil presiden Qualcomm juga sempat mengejek SoCs A7 64bit milik Apple yang dibenamkan dalam ponsel pintar iPhone 5S. Ia melontarkan ejekan, hanyalah sebuah strategi marketing belaka. Seperti halnya MediaTek, alasan tak mendasar wakil presiden Qualcomm itu terjadi ketika iPhone 5S dianggap sebagai ponsel pintar pertama berkemampuan chip 64bit.
Namun apa yang terjadi? Di akhir Februari 2014 silam, di ajang Mobile World Congress MWC yang digelar di Barcelona, untuk pertama kalinya Qualcomm merilis SoCs delapan core 64bit-nya dengan seri Snapdragon 615. Saat itu pandangan Qualcomm terhadap kemampuan delapan core dan 64bit mulai berubah. Suatu kemunafikan yang dipertontonkan Qualcomm pada khalayak dunia.
Bila unit pengolah grafis pada SoCs Qualcomm sudah dipastikan adalah Adreno. Berbeda dengan yang ada di dalam SoCs MediaTek. Disektor GPU, MediaTek mempercayakannya pada PowerVR dan juga Mali, yang mana GPU Mali juga hasil rancangan ARM. Perhatikan spesifikasi Lenovo A7000 Plus dan Sony Xperia C. Lenovo A7000 Plus bercipsetkan MediaTek MT6752 (CPU Cortex-A53 ARMv8-A 64bit dan GPU Mali-T760) sedangkan Sony Xperia C bercipsetkan MediaTek MT6589 (CPU Cortex-A7 ARMv7-A 32bit dan GPU PowerVR SGX544).
Baik. Kami ajak Kalian melihat tabel daftar beberapa ponsel pintar yang menggunakan SoCs MediaTek dan dijual di Indonesia.
Bisa Kita lihat bersama tabel diatas. MediaTek sangat betah dengan proses pembuatan CPU 28nm dan menurut Kami, Teknologi yang paling dinanti pada SoCs MediaTek adalah proses pembuatan CPUnya karena CPU yang dibuat dengan proses 28nm HPM, LP dan HPC+ akan menghasilkan performa yang berbeda-beda.
Sudah tahu apa itu HPM, LP dan HPC+? Mereka adalah kependekan dari High Performance Mobile, Low Power dan High Performance Computing dan kesemua itu adalah proses pembuatan. Setiap perusahaan semikonduktor mempunyai proses pengerjaan yang berbeda-beda dan MediaTek mempercayakannya pada TSMC. Sama halnya dengan AMD yang belakangan ini menggandeng GlobalFoundries untuk membuat semikonduktor. Baca DISINI! kalau Kalian ingin mengetahui lebih dalam tentang semikonduktor.
Baik. Sekian tulisan Kami kali ini. Semoga bermanfaat dan mencerahkan.
Baik. Kami ajak Kalian melihat tabel daftar beberapa ponsel pintar yang menggunakan SoCs MediaTek dan dijual di Indonesia.
MediaTek SoCs
|
||||
ARMv8-A
|
||||
CPU
|
GPU
|
Devices using
|
||
MT6737/MT6737T (Q1 2016)
|
4 cores 28nm
|
Cortex-A53 1.1-1.3 GHz/1.5 GHz (T)
|
Mali-T720 MP2 550-650 MHz/600 MHz (T)
|
|
MT6752 (Q3 2014)
|
8 cores 28nm HPM
|
Cortex-A53 1.7 GHz
|
Mali-T760MP2 700 MHz
|
|
MT6753 (Q3 2015)
|
8 cores 28nm LP
|
Cortex-A53 1.3-1.5 GHz
|
Mali-T720 MP3 700 MHz
|
|
MT6750/MT6750T (Q1 2016)
|
8 cores 28nm HPM
|
Cortex-A53 1.0-1.5 GHz
|
Mali-T860 MP2 633 MHz/700 MHz (T)
|
|
MT6795 Helio X10 (Q4 2014)
|
8 cores 28nm HPM
|
Cortex-A53 2.2 GHz
|
PowerVR G6200 700 MHz
|
|
MT6755 Helio P10 (Q1 2016)
|
8 cores 28nm HPC+
|
Cortex-A53 2.0 GHz
|
Mali-T860 MP2 700 MHz
|
|
MT6757 Helio P20 (Q3 2016)
|
8 cores 16nm FFC
|
Cortex-A53 2.3 GHz
|
Mali-T880 MP2 900 MHz
|
|
MT6797 Helio X20 (Q1 2016)
|
10 cores 20nm HPM
|
2xCortex-A72 2.1-2.3 GHz, 4xCortex-A53 1.85GHz, 4xCortex-A53 1.4 GHz
|
Mali-T880 MP4 780 MHz
|
|
Bisa Kita lihat bersama tabel diatas. MediaTek sangat betah dengan proses pembuatan CPU 28nm dan menurut Kami, Teknologi yang paling dinanti pada SoCs MediaTek adalah proses pembuatan CPUnya karena CPU yang dibuat dengan proses 28nm HPM, LP dan HPC+ akan menghasilkan performa yang berbeda-beda.
Sudah tahu apa itu HPM, LP dan HPC+? Mereka adalah kependekan dari High Performance Mobile, Low Power dan High Performance Computing dan kesemua itu adalah proses pembuatan. Setiap perusahaan semikonduktor mempunyai proses pengerjaan yang berbeda-beda dan MediaTek mempercayakannya pada TSMC. Sama halnya dengan AMD yang belakangan ini menggandeng GlobalFoundries untuk membuat semikonduktor. Baca DISINI! kalau Kalian ingin mengetahui lebih dalam tentang semikonduktor.
Baik. Sekian tulisan Kami kali ini. Semoga bermanfaat dan mencerahkan.