MediaTek Perkenalkan SoCs Gaming, Helio G25 dan G35
![]() |
MediaTek perkenalkan SoCs gaming Helio G25 dan Helio G35. |
Gembos-Nge-Blog - Tahun tikus logam nampaknya menjadi tahun paling produktifnya MediaTek. Bagaimana tidak, dalam satu semester, Mereka telah memperkenalkan lima SoCs gamingnya. Diawali dengan Helio G70 dan G80. Kemudian di susul Helio G85 yang diperkenalkan pada bulan Mei lalu dan diawal Juli, tepatnya 01 Juli 2020, Mereka memperkenalkan Helio G25 dan G35.
Itu baru chipset gaming atau seri Helio G. Belum chipset seri Helio A, Helio P dan Dimensity. Selama satu semester ini. Mereka juga sudah memperkenalkan dua SoCs seri Helio A, satu seri Helio P dan lima seri Dimensity, diantaranya: Helio A20 dan Helio A25, Helio P95, Dimensity 1000, Dimensity 1000L, Dimensity 1000+, Dimensity 800 dan Dimensity 820. Tapi kali ini Kami hanya ingin membahas chipset MediaTek seri Helio G.
Produsen chipset MediaTek resmi meluncurkan dua SoCs terbaru, yakni Helio G25 dan Helio G35. Sesuai dengan huruf 'G' pada namanya, kedua SoCs ini difokuskan untuk ponsel pintar gaming. Selain itu kedua chipset tersebut juga menawarkan fitur-fitur smartphone premium yang sudah ada di lini seri Helio G lainnya.
Helio G25 dan Helio G35 diklaim memiliki efisiensi daya optimal berkat proses produksi FinFet 12nm, yang digabungkan dengan pengelolaan daya cerdas MediaTek HyperEngine. Keduanya juga telah mendukung fitur multi-camera untuk mendukung efek bokeh. Helio G25 mendukung kamera tunggal 21MP dan video 30fps. Sedangkan Helio G35, mendukung kamera tunggal 25MP dan video 30fps.
Lalu bagaimana komposisi chipsetnya? Dimulai dari Helio G25. Chipset tersebut dihuni CPU 8Cores Cortex-A53 2.0GHz dan GPU PowerVR GE8320 650MHz. Sedangkan Helio G35 dihuni 8Cores Cortex-A53 2.3GHz dan GPU PowerVR GE8320 680MHz. Jika Kamu beranggapan bahwa tidak terlalu mencolok perbedaannya, itu memang benar. Teknologi memory controllernya pun juga sama, yakni LPDDR3 933MHz, LPDDR4x 1600MHz.
Sudah adakah di Indonesia ponsel pintar yang disokong MediaTek Helio G25 dan Helio G35? Sudah. Sejumlah ponsel pintar dengan SoCs MediaTek Helio G25 dan Helio G35 telah resmi rilis di Indonesia, yakni Realme C11 dan Redmi 9C dengan MediaTek Helio G35 dan Redmi 9A dengan MediaTek Helio G25. Kedua smartphone tersebut adalah entry-level smartphone gaming yang bisa Kamu dapatkan dengan harga 1Juta-an. Menarik bukan?
Berbicara tentang GPU yang hanya kalah pamor dari Adreno yaitu PowerVR dan MALI. Banyak dari Kita yang masih mencemooh kedua GPU tersebut. Kenapa mencemooh? karena kecewa dan mengapa bisa kecewa? karena ekspetasi terhadap GPU yang berlebihan dan diperparah dengan ketidakpahaman terhadap hardware. Jadi ujungnya yang salah adalah pengguna itu sendiri.
GPU PowerVR dan MALI adalah GPU logic. Maksudnya performa berbeda-beda tergantung konfigurasi inti GPU nya. Tidak hanya itu. Kecepatan dan system memory bus juga bisa mempengaruhi performanya. Jadi GPU PowerVR GE8320 pada MediaTek Helio G25 dan Helio G35 pasti memiliki perbedaan performa, Apalagi pada Helio A25. Jadi berhentilah menjadi orang bodoh dan segera rencanakan kemerdekaan dari kebodohan.
Sedikit tentang PowerVR GE8320. GPU tersebut termasuk dalam Series 8XE Plus dengan mikroarsitektur Rogue. Target pasar PowerVR GE8320 adalah GPU SoCs mid range. Kami menikmati berbagai konfigurasi core GPU PowerVR dari 2cores, 4cores hingga 6cores dan Kami merasakan adanya perbedaan. Sampai detik ini Kami masih menikmati performa GPU PowerVR (GT7600 Plus 6cores) Series 7XT Plus pada iPhone 7. Padahal Series 7XT Plus adalah kakak dari Series 8XE Plus.
Lebih lanjut tentang PowerVR GE8320. GPU tersebut telah mendukung jembatan atau API OpenGL ES hingga 3.2, OpenCL hingga 1.2, Vulkan 1.1 dan juga Android NN (Neural Networks) HAL. Sedikit penjabaran mengenai API, khususnya API 3D Graphics, bisa Kamu baca DISINI! Jika dibandingkan dengan Adreno 610, PowerVR GE8320 tidak mendukung DirectX dan OpenGL.
Kesimpulannya. GPU MALI dan PowerVR sejatinya adalah GPU yang dirancang untuk aktivitas gaming. Khususnya GPU MALI, inti GPU MALI adalah mesin 3D murni yang merender gambar kedalam memory dan meneruskan gambar yang diberikan ke inti lain untuk menangani tampilan. GPU MALI tidak mempunyai pengontrol tampilan yang mengendalikan monitor. Ketika Kamu mempunyai ponsel pintar dengan GPU MALI 2cores dan Kamu gunakan untuk bermain gim, maka 1core merender gambar dan core lainnya menampilkan hasil render ke monitor.
Jika pengalaman bermain gim mu kurang menyenangkan dengan GPU MALI MP2, cobalah bermain di SoCs Exynos 990 yang mengemas GPU MALI G77 MP11 (11cores). Tidak mampu membeli gawai yang membawa Exynos 990, maka berbicaralah dan berpendapatlah sesuai kekuatan finansialmu. Salah jika Kamu menjelekkan GPU MALI, apalagi produsen SoCs yang mengemasnya. Sedikit tentang GPU MALI G77. GPU tersebut dapat dikonfigurasi hingga 16cores (MP16). Lalu mengapa Samsung mengonfigurasinya 11cores? Itu hak Mereka dan itulah sebabnya Kamu tidak bisa menghina produsen SoCs nya.
Sampai disini postingannya. Semoga bermanfaat dan menginspirasi. Merdekakan dirimu dari kebodohan dan pembodohan.