Mengenal Lebih Dekat Smartphone Infinix Smart Series

Mengenal Lebih Dekat Smartphone Infinix Smart Series



Gembos Nge-BlogSIDOARJO. Smart series adalah salah satu portofolio smartphone dari Infinix yang cukup punya value tinggi. Seperti yang Kita ketahui bersama bahwa Infinix adalah salah satu vendor yang memiliki varian atau klasifikasi smartphone sangat beragam. Mereka berhasil membuat pengguna baru hingga antusias teknologi kebingungan atau setidaknya pusing dengan produk smartphone yang mereka tawarkan.

Daftar Isi



Infinix berada dalam naungan Transsion Holdings. Selain Infinix, terdapat Itel dan Tecno yang juga dibawah naungan Transsion Holdings. Sedikit tentang Transsion Holdings. Perusahaan tersebut didirikan di Hongkong pada Juli 2006 silam. Pada awalnya perusahaan ini menghindari pasar Asia Pasifik dan Eropa karena persaingan yang terlalu kompetitif dan lebih fokus merambah “Dunia Ketiga” seperti Afrika, Amerika Latin dan Asia Selatan. Perlahan tapi pasti. Mereka memasuki pasar Timur Tengah dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.


Mengenal seri smartphone Infinix Indonesia.

Kami ajak Anda untuk sama-sama mengetahui seri smartphone Infinix dan seri yang Kami sebutkan diawal bukan berarti seri low-end, begitu pula sebaliknya. Kami mulai dari Smart series, Zero series, HOT series, Note series dan GT series. Mungkin ada yang terlewatkan tapi itu yang Kami ketahui dan Smart series salah satu seri yang punya value cukup tinggi.

Selain Smart series, ada HOT series yang sama-sama berada di kelas entry-level. Tapi ada satu seri yang banyak dikira termasuk kedalam kelas entry-level, yaitu Zero series. Ini dikarenakan penggunaan kosakata Zero yang oleh masyarakat luas diartikan sebagai Nol (angka nol) padahal seri tersebut berada di level berbeda dengan Samsung A0x maupun Vivo Y0x series.

Smart series adalah salah satu seri yang punya berbagai varian atau akhiran. Maksud Kami ada akhiran HD, ada Plus, ada Pro dan ada juga Reguler. Varian Reguler adalah varian tanpa akhiran, sebagai contoh Smart 3, Smart 4 dan seterusnya. Kami selalu mengidentifikasi varian tersebut dengan kosakata ‘Reguler’ dan Kami rasa lebih baik begitu daripada memakai kosakata ‘Biasa’.

Smart series sedari awal diciptakan berada di kelas entry-level dan berbasis Android GO. Hanya saja seri tersebut tidak dapat mempertahankan valuenya. Sebagai contoh, Infinix Smart 5 ‘reguler’ sebagai generasi penerus Smart 4 ‘reguler’ justru membawa kemunduran. Itu disebabkan karena chipsetnya yaitu MediaTek Helio A20. Kita tahu itu chipset segar tapi kecepatan CPU dan GPUnya lebih rendah masing-masing 200 dan 110MHz dari Helio A22 pada Smart 4 ‘reguler’.

Apakah kemunduran hanya terjadi pada Smart 5 ‘reguler’? Kami harap begitu tapi ternyata tidak. Mereka mengulanginya pada Smart 6 series dan ini jauh lebih mundur dari sebelumnya karena salah satu variannya ditenagai chipset Unisoc SC9863A dimana itu sebuah chipset 28nm. Meski mereka menawarkan ragam varian pada Smart 6 series yaitu HD, Reguler serta Plus dan varian Plus berchipset Helio G25 tapi varian Reguler nya ditenagai Unisoc SC9863A.



Smart 5 ‘reguler’ sendiri mempunyai 2rilisan, yang pertama meluncur di tahun 2020 dan yang kedua rilis di tahun 2021. Keduanya pun juga masuk pasar Indonesia. Perbedaannya bukan pada chipset melainkan setup kamera belakang, dimana Smart 5 2020 (X657C) dibekali kamera belakang 8MP ditambah QVGA sedangkan Smart 2021 (X657), 13MP ditambah 2kamera QVGA dan sama-sama ditemani triple-LED flash.






Spesifikasi Smart 6 Plus Infinix Indonesia

Dimensi dan Bobot

172,6mm (panjang) * 77,7mm (lebar) * 8,7mm (tebal) dan bobot 202gr

Layar

IPS LCD 440nits dot drop 6,82” Panda Glass 1600*720 HD+ 60Hz refresh rate

Chipset

MediaTek Helio G25 MT6762G Octa cores 12nm ARMv8.2-A 64bit; (CPU) Quad cores Cortex-A53 @2,0GHz, Quad cores Cortex-A53 @1,5GHz, (GPU) PowerVR GE8320 @650MHz

RAM dan Media Penyimpanan

RAM; 2GB, 3GB LPDDR3 up to 16bit single-channel 1866MT/s, LPDDR4x up to 16bit dual-channel 3200MT/s, Media Penyimpanan; 64GB eMMC 5.1

Platform

Android 12 Snow Cone Go

Kamera dan Fitur

Depan; 5MP f/2.0 FF (video 720p @30fps) LED flash, Belakang; Utama 8MP f/2.0 AF (video 1080p & 720p @30fps), Depth 640*480 0,3MP Dual-LED flash HDR Panorama

Baterai

5000mAh, Fast Charging 10Watt microUSB

Fitur

Fingerprint, RAM ekspansi hingga 3GB, OTG, Port audio 3,5mm, WiFi 802.11 a/b/g/n, Bluetooth 5.0 A2DP LE, FM radio, dual-SIM triple slot, microSD up to 1TB, GPS, Adaptor 10Watt, Sensors (Accelerometer, Proximity dan Fingerprint)


Spesifikasi Smart 6 Plus Infinix Indonesia (X6823C, X6823)

Smart 6 ‘plus’ untuk pasar Indonesia mempunyai spesifikasi yang sama untuk pasar India. Kami melihat saat itu Infinix sangat mungkin untuk meminang chipset low-end lainnya seperti UNISOC Tiger T310 untuk Smart 6 ‘reguler’ dan UNISOC Tiger T610 untuk Smart 6 ‘plus’. Jika mereka melakukannya, Smart 6 adalah upgrade bagi Smart 4 maupun Smart 5 ‘reguler’.

Smart 5 dan Smart 6 series Infinix Indonesia adalah 2generasi yang sangat mengerikan dan dengan Smart 7 series mereka membersihkan kekacauan yang telah dibuat. Smart 7 series untuk pasar Indonesia hanya ada 1varian yaitu Smart 7. Kini Smart series masuk generasi kedelapan. Sebelum lanjut, Kami ajak Anda untuk melihat tabel perbandingan spesifikasi Infinix Smart 4 dan Smart 7.


Spesifikasi Smart 4 Infinix Indonesia

Spesifikasi Smart 7 Infinix Indonesia

Dimensi dan Bobot

167mm (panjang) * 76mm (lebar) * 8,3mm (tebal) dan bobot 183gr

163,76mm (panjang) * 75,61mm (lebar) * 8,65mm (tebal) dan bobot 188gr

Layar

IPS LCD 500nits dot drop 6,6” 1600*720 HD+ 60Hz refresh rate

IPS LCD 500nits dot drop 6,6” 1612*720 HD+ 60Hz refresh rate

Chipset

MediaTek Helio A22 MT6761V/WAB/WBB Quad cores 12nm ARMv8-A 64bit; (CPU) Quad cores Cortex-A53 @2.0GHz, (GPU) PowerVR GE8320 @660MHz

RAM dan Media Penyimpanan

RAM; 1GB, 2GB LPDDR3 up to 16bit single-channel 1866MT/s, LPDDR4x up to 16bit dual-channel 3200MT/s, Media Penyimpanan; 16GB, 32GB eMMC 5.1

RAM; 3GB, 4GB LPDDR3 up to 16bit single-channel 1866MT/s, LPDDR4x up to 16bit dual-channel 3200MT/s, Media Penyimpanan; 64GB eMMC 5.1

Platform

Android 9 (Pie) Go

Android 12 Snow Cone Go

Kamera dan Fitur

Depan; 5MP f/2.2 FF (video 1080p @30fps), Belakang; 8MP f/2.0 AF (video 1080p & 720p @30fps) Dual-LED flash HDR Panorama

Depan; 5MP f/2.2 FF (video 720p @30fps) LED flash, Belakang; Utama 13MP f/2.0 AF (video 1080p & 720p @30fps), Depth 640*480 0,3MP Dual-LED flash HDR Panorama

Baterai

4000mAh, Fast Charging 10Watt microUSB

5000mAh, Fast Charging 10Watt microUSB

Fitur

Fingerprint, Port audio 3,5mm, WiFi 802.11 a/b/g/n, Bluetooth 5.0 A2DP LE, FM radio, dual-SIM triple slot, microSD up to 128GB, GPS, Adaptor 10Watt, Sensors (Accelerometer, Compass, Proximity dan Fingerprint)

Fingerprint and Face unlock, Power Marathon, Ultra Power Saving, RAM ekspansi hingga 3GB, OTG, Port audio 3,5mm, Beez 2.0, DTS sound, WiFi 802.11 a/b/g/n/ac dual-band, Bluetooth 5.0 A2DP LE, FM radio, dual-SIM triple slot, microSD up to 2TB, GPS, Adaptor 10Watt, Sensors (Accelerometer, G-Sensor, Light, Proximity dan Fingerprint)


Spesifikasi Smart 4 Infinix Indonesia (X653, X663)

Spesifikasi Smart 7 Infinix Indonesia (X6515)

Anda sudah melihatnya? Dapat disimpulkan bahwa Infinix Smart 7 membawa mesin Smart 4 ‘reguler’ tapi menawarkan varian RAM tertinggi 4GB dan penyimpanan internal 64GB. Apakah product recycle? Entahlah dan kalaupun benar adanya, ini tidak lah buruk karena jujur Kami sedih melihat Smart 5 dan Smart 6, dimana keduanya secara nyata terasa downgrade dari Smart 4 reguler.

Dibandingkan Smart 4, Smart 7 membawa sejumlah fitur terkini yaitu extended RAM hingga 3GB, face unlock, USB OTG dan baterai 5000mAh. Bicara kemampuan kamera. Memberikan peningkatan hasil foto kamera utama berkat lensa 13MP dan penurunan hasil video rekaman kamera depan yang menjadi 720p 30fps tapi menariknya terdapat LED flash yang menemani kamera depan. Kehadiran LED flash mulai ada di Smart 5 tapi penurunan hasil rekaman video kamera depan terjadi sejak Smart 6.

Jika ada yang menyatakan ‘Redmi A1 Xiaomi Indonesia lebih baik’. Maaf. Kami tidak sepakat. Diatas kertas Smart 7 Infinix Indonesia lebih mengesankan serta lebih baik dan memberikan nilai tinggi untuk penggunaan sehari-hari meski keduanya sama-sama ditenagai MediaTek Helio A22 tapi Smart 7 lebih berguna.


Fun fact platform MediaTek Helio A22.

Helio A series adalah seri chipset paling bawah milik MediaTek. Diawali dari Helio A22, Helio A25 dan yang terbaru Helio A20. Menjadi yang paling tua. Helio A22 adalah chipset 4Cores CPU 2GHz Cortex-A53 dan membawa teknologi memory controller 32bit single channel LPDDR3 933MHz dengan dukungan hingga 4GB dan LPDDR4x 1600MHz hingga 6GB, dengan jenis memory penyimpanan eMMC 5.1 yang didukung.

Helio A25 adalah chipset total 8Cores CPU, 4Cores 1,8GHz dan 4Cores 1,5GHz Cortex-A53 dan berteknologi memory controller, masih 32bit single channel, LPDDR3 1866MT/s, LPDDR4 2400MT/s dan LPDDR4x 3200MT/s hingga 4GB. Helio A20 adalah chipset 4Cores CPU 1,8GHz Cortex-A53 dan berteknologi memory controller 32bit single channel LPDDR3 800MHz dan LPDDR4 1200MHz hingga 4GB.

Kami melihat Helio A22 menjadi chipset dengan racikan yang sangat mudah diadopsi. Ini sudah terbukti dengan banyaknya smartphone dari berbagai vendor yang mengadopsinya. Kami sendiri sudah mengenal karakter Helio A22 saat memakai smartphone Redmi 6A dan Infinix Smart 4. Tentu saja memakai Infinix Smart 4 lebih terasa berkesan baik.

Chipset tersebut dapat dikatakan adalah hasil penyesuaian dari Helio P22. Pada sektor GPU nya mendapat peningkatan kecepatan setinggi 10MHz. Pada sektor CPU nya menerima pemangkasan sebanyak 4Cores dan yang paling besar pemangkasannya terletak pada kemampuan penangkapan gambar dimana Helio A22 tidak memberikan ‘MediaTek Helio X30 Grade’ Twin ISP seperti yang ada pada Helio P22.



Bagaimana perkembangan smartphone Smart series Infinix Indonesia? Smartphone Smart series milik Infinix Indonesia telah memasuki generasi kedelapan dan Kita mengetahui bersama bahwa seri tersebut berada di kelas entry-level. Sejauh ini. Mereka mengandalkan chipset Helio A2x atau G2x series untuk jajaran smartphone Smart seriesnya. Racikan tersebut membuat harga jual smartphone seri tersebut lebih rendah dari kompetitornya.

Mereka pernah melakukan kesalahan beberapa kali dengan meminang chipset Unisoc SC9863A. Mungkin saat itu Unisoc tidak cukup mempunyai produk chipset low-end sehingga membuat vendor smartphone, salah satunya Infinix, kebingungan untuk produk smartphone entry-level nya. Tapi kini Unisoc cukup mempunyai chipset seri low-end, ada T31x series dan T60x series.

Lain cerita dengan MediaTek. Dalam 3tahun terakhir. Mereka tidak menambah anggota keluarga baru untuk Helio A2x series dan G2x series. Dari sini dapat dibaca petanya bahwa Infinix dan mungkin juga Itel akan meminang chipset Unisoc T60x series atau Helio G3x series untuk smartphone entry-level generasi berikutnya. Tapi berharap saja mereka dapat menjaga harganya yaitu dibawah 1,5juta ketika membawa Helio G3x series.


Kesimpulan.

Sangat seru menikmati perjalanan Smart series Infinix Indonesia dari generasi ke generasi. Hebatnya mereka bisa menjaga harga jual seri tersebut sesuai kelasnya dengan memberikan fitur dan chipset terkini. Tidak semua vendor dapat melakukan hal tersebut. Tapi jika vendor chipset tidak menyediakan chipset low-end, bukan tidak mungkin membuat smartphone entry-level berada direntang harga yang tidak semestinya.

Kesan Kami selama menggunakan hp Infinix khususnya Smart series adalah bagus dan tidak mengecewakan. Tentu hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari kecerdasan Kami dalam mengetahui tentang yang Kami butuhkan dari sebuah smartphone karena mengganti smartphone di setiap seri bukan tindakan bijaksana.