High-Fidelity Audio di Ponsel Android - I

High-Fidelity Audio di Ponsel Android - I




High Fidelity atau yang disingkat Hi-Fi adalah istilah yang digunakan oleh pendengar dan audiophiles untuk merujuk pada reproduksi suara berkualitas tinggi. Idealnya, perangkat Hi-Fi memiliki kebisingan dan distorsi yang tidak dapat didengar serta respons frekuensi yang datar (netral, tidak berwarna) dalam rentang pendengaran Manusia yaitu 20 Hz hingga 16 kHz. 

Wajar bila masih banyak yang belum bisa membedakan antara Hi-Res dengan Hi-Fi. Pasalnya keduanya sama-sama mengandung diksi 'bit' dan 'Hz'. Jika Hi-Fi tentang reproduksi suara berkualitas tinggi. Sedangkan Hi-Res merujuk pada berkas suara, dimana tolok ukurnya adalah 16bit 48000Hz.


Gambar diatas merupakan tangkapan layar berkas suara Hi-Res (icon HR) yang sedang dimainkan menggunakan FiiO Music. Berkas suara Hi-Res sama seperti berkas video FullHD dimana mempunyai spesifikasi teknis tersendiri. Mungkin ada yang bertanya-tanya, M4A kok Hi-Res? Bukannya lossy?

Kami jelaskan sedikit tentang codec dan container. M4A sejatinya adalah media container. M4A menyimpan data dari file audio yang meliputi Sampling Rate, Resolution (16, 24 dan 32 bit) serta Channel dan oleh sebab itu M4A dapat bersifat lossless compressed. Sedangkan MP3 adalah codec. MP3 kedudukannya samadengan AAC yaitu audio codec dan sama-sama bersifat lossy.


Perhatikan gambar diatas. Masih menggunakan berkas suara yang sama, codec M4A Hi-Res nya adalah ALAC (Gb. 1), kependekan dari Apple Lossless Audio Codec. Tidak seperti AAC, ALAC bersifat lossless. Kedudukan ALAC samadengan FLAC yaitu audio codec. Hanya saja FLAC dapat dikategorikan sebagai format, sedangkan AAC dan ALAC tidak.

Sekarang kembali ke topik. Smartphone Android yang Kita tahu ada yang berchipset Snapdragon, MediaTek, NovaThor, UNISOC (Spreadtrum), HiSilicon Kirin, Exynos dan masih banyak yang lainnya. Dalam chipset-chipset tersebut telah dibekali PCM yaitu metode digital mewakili sinyal analog dan hanya chipset Snapdragon yang punya DSP Hexagon serta fitur Qualcomm Aqstic Audio Technology.

Namun sayangnya tidak semua chipset Snapdragon mempunyai kualitas DSP yang mampu menghasilkan audio Hi-Fi serta memiliki fitur Qualcomm Aqstic Audio Technology, contohnya Snapdragon 410 pada smartphone Redmi 2Untuk informasi lengkap mengenai Qualcomm Aqstic Audio Technology, baca disini.

Salah satu fungsi yang ada didalam DSP Hexagon adalah DAC. Inilah yang membuat ponsel Android berchipset Snapdragon sering diandalkan sebagai DAP (Digital Audio Player). Tapi banyak yang harus diperhatikan bila hendak menjadikan HP Android sebagai DAPSelain sektor hardware juga harus memperhatikan perangkat lunaknya, Agar dapat memainkan berkas audio FLAC, setidaknya Kamu butuh HP bersistem Android Honeycomb 3.1.

Itu baru versi Android, belum aplikasi music playernya. Aplikasi music player juga wajib diperhatikan karena tidak banyak yang bisa menyajikan output Hi-Fi. Salah satu aplikasi music player yang mampu melakukannya adalah Neutron Music Player.


Ingin mengetahui apakah Android mu bisa menghasilkan audio Hi-Fi. Pasang aplikasi Neutron Music Player kemudian jalankan. Jika tampilan awal yang Kamu dapatkan seperti diatas, itu artinya HP Android Kamu siap memberikan pengalaman audio Hi-Fi sejernih kristal. Dengan pengaturan yang disarankan, setidaknya Kamu mendapatkan kualitas audio Hi-Fi 24bit 192kHz.

Kesimpulannya. Menjadikan ponsel Android selayaknya DAP tidaklah mudah. Butuh pengetahuan lebih tentang perangkat lunak. Mengingat ponsel Android berkernelkan Linux, mempunyai pustakan C dan C++ juga kerangka kerja JAVA API. Ada 2 kemungkinan output suara yang bisa Kamu pilih yaitu low-latency (OpenSL ES) atau AudioTrack (JAVA API).

Baik. Sampai disini postingannya. Semoga bermanfaat dan menginspirasi. Selamat mendengarkan musik di tengah protokol PSBB dan pandemi COVID-19.

2 komentar

  1. Setuju dengan post ini. Teknologi bluetooth aptX Asus Zenfone max Pro M2 di stock ROM android 8.1 bisa menghasilkan output suara sangat baik pada TWS Haylou GT1 plus. Tapi saat upgrade ke android 9, waduh output suaranya sangat jauh, terkesan diredam dan auto leveling yang dipaksakan. Setelah main-main di forum XDA, penasaran dengan OpenSL saya coba app Omnia music player (sebelumnya saya setia dengan Black player EX). Hasilnya output suara mencapai hasil terbaik seperti saat masih android 8.
    Sepertinya Neutron player juga menggoda hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebelumnya terimakasih atas kunjungannya. Kami juga pernah berada diposisi Anda. Namun kebalikannya, Kami mendapatkan peningkatan Audio wired dari Android Lollipop ke Android Marshmallow dan peningkatan maupun penurunan yang dirasakan itu sangat tergantung dari SoCs yang disematkan. Anyway. Kami sangat merekomendasikan Neutron Music Player.

      Hapus