Memahami Lebih Dalam Tentang Fast Charging
Gembos Nge-Blog, SIDOARJO - Hampir 10tahun teknologi pengisian daya cepat hadir
mewarnai hidup Kita tapi sayangnya hingga detik ini masih banyak yang tidak
memahami secara utuh tentang teknologi tersebut. Apa buktinya? Buktinya masih
dijumpai orang yang memakai charger yang tidak diperuntukkan bagi
smartphonenya dan itu sering hingga terjadi insiden baterai ponsel
meledak.
Tak hanya tentang menggunakan charger yang baik dan benar, membelinya
juga masih sembarangan. Padahal dalam teknologi fast charging terdapat
pedoman-pedoman yang bertujuan menghindarkan Kita dari kerugian. Kami berharap
dengan artikel ini dapat menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran Kita terhadap
teknologi tersebut.
Seperti yang Kita ketahui bersama. Cukup banyak teknologi pengisian daya cepat
(fast charging) tapi kebanyakan diantaranya adalah hasil pengembangan
vendor smartphone. Sedangkan vendor chipset,
sejauh yang Kami ketahui, baru
Qualcomm
dengan Quick Chargenya dan
MediaTek
dengan PumpExpressnya. Lalu apa saja jenis-jenis fast charging?
Macam-macam protokol Fast Charging
- Quick Charge (Qualcomm)
- PumpExpress (MediaTek)
- TurboPower (Motorola)
- Mi Fast Charge (Xiaomi)
- BoostMaster (Asus)
- Adaptive Fast Charging (Samsung)
- Dual-Engine Fast Charging / Super Flash Charge (Vivo)
- VOOC / SuperVOOC (OPPO)
- SuperCharge (Huawei)
- Dash Charge / Warp Charge (OnePlus)
- DART (Realme)
- XCharge (Infinix)
- USB Type-C PD (USB)
Qualcomm adalah pelopor protokol pengisian daya cepat. Di tahun 2014
atau 1 tahun setelah kemunculan
QC 1.0, MediaTek memperkenalkan teknologi serupa yang diberi
nama PumpExpress. Sayangnya masyarakat
Indonesia
lebih familiar dengan Quick Charger.
Kini. Selain QC, muncul lagi protokol pengisian daya cepat yaitu
USB Type-C
PowerDelivery (PD). Alih-alih dikembangkan oleh produsen chipset atau
vendor smartphone, PD dikembangkan oleh organisasi nonprofit
USB Implementers Forum
(USB-IF) dan digadang-gadang sebagai protokol pengisian daya cepat yang
paling aman.
Sebelum lanjut kepenjabaran masing-masing teknologi pengisian daya cepat.
Izinkan Kami menjelaskan Standard Pengisian Daya USB.
Standar Pengisian Daya USB
- USB 2.0 (USB-A, Micro-B) memiliki spesifikasi 5v (0,5a ~ 0,1a).
- USB 3.0 (USB-A, USB-C) memiliki spesifikasi 5v ~ 20v (0,15a/0,5a/0,9a/1,5a/3a/5a).
Standard Pengisian Daya USB dapat dijumpai pada port USB
PC atau laptop. Jika pada port USB-A, baik itu
gen. 2 atau gen. 3, tidak terdapat logo super speed, bisa
dipastikan daya yang dialirkan melalui port tersebut sebesar 5v (0,9a). Dan
kalau terdapat logo super speed, daya yang dialirkan sebesar 5v (1,5a).
Masuk ke pembahasan pertama, yaitu Quick Charge.
Quick Charge (QC)
Dalam perkembangannya. Quick Charge telah mencapai versi 5.0 (QC 5.0) dan untuk pertama kalinya Quick Charge diperkenalkan pada tahun
2013. Quick Charge adalah sebuah protokol, digunakan untuk mengelola
daya yang dikirim melalui USB, terutama dengan berkomunikasi ke catu
daya dan menegosiasikan tegangan. Untuk lebih jelasnya, berikut
spesifikasi QC.
- Quick Charge 1.0 memiliki spesifikasi 5v ~ 6,3v (2a ~ 1,5a) serta fitur AICL (Automatic Input Current Limit) dan APSD (Automatic Power Source Detection). Daya maksimal 9,45Watt ~ 10Watt.
- Quick Charge 2.0. membawa fitur selain yang ada pada QC 1.0, yaitu HVDCP (High Voltage Dedicated Charging Port) serta Dual Charge. Fitur Dual Charge bersifat optional. Daya maksimal 36Watt. Pada versi ini mempunya 2 class.
- Class A mempunyai spesifikasi 5v/9v/12v (3a/2a/1,67a)
- Class B mempunyai spesifikasi 5v/9v/12v/20v/28v (3a/2a/1,67a).
- Quick Charge 3.0 memiliki spesifikasi 3,6v ~ 22v di 2,6a / 4,6a serta membawa fitur INOV (Intelligent Negotiation for Optimum Voltage) 1.0 & 2.0, Battery Saver Technologies, HVDCP+ dan Dual Charge+. Dual Charge+ masih bersifat optional.
- Quick Charge 4.0, 4.0+ dan 3.0+ memiliki spesifikasi 3,6v ~ 20v dengan penambahan 0,2v melalui QC dengan daya maksimal 100watt (20v @ 5a) juga memiliki spesifikasi 5v (0,1a ~ 3a)/9v (1,67a ~ 3a) melalui PD dengan daya maksimal 27Watt. Membawa fitur HVDCP++, Dual Charge++, INOV 3.0, Intelligent Thermal Balancing, dan Cable Quality Detection.
Dilihat dari spesifikasi QC 1.0. Kami berasumsi bahwa QC 1.0
hasil kembangan dari standard power USB Battery Charging
(BC) 7,5Watt 5v (1,5a). Sedangkan QC 2.0 dan QC 3.0,
hasil kembangan dari standard power USB-C 15Watt 5v
(3a).
Baik. Lanjut ke PowerDelivery.
Power Delivery (PD)
Sama halnya dengan Quick Charge, PowerDelivery adalah protokol
pengisian daya cepat yang standard antar-mukanya adalah
USB-C (C-to-C). Tapi uniknya tidak semua kabel
C-to-C "berkomunikasi" dengan catu daya menggunakan PD, bisa
saja dengan standard USB-C.
Sama halnya dengan USB-A. USB-C juga mempunyai standar pengisian
daya USB dan standar pengisian dayanya sebesar 5v (3a ~ 1,5a).
Sedangkan standar pengisian daya PD sebesar 20v (5a).
PowerDelivery (PD)
dikembangkan oleh organisasi nonprofit USB-IF dan pengisian daya cepat
PowerDelivery mempunyai 2 jenis yaitu
Standard Power Range (SPR) dan
Extended Power Range (EPR).
Berikut spesifikasi PD SPR.
- PD rev. 1.0 memiliki spesifikasi 5v (2a)/12v (5a ~ 1,5a)/20v (5a ~ 3a).
- PD rev. 2.0 dan rev. 3.0 memiliki spesifikasi 5v (3a ~ 0,1a)/9v (3a ~ 1,67a)/15v (3a ~ 1,8a)/20v (5a ~ 2,25a).
Berikut spesifikasi PD EPR.
- PD rev. 2.0 dan rev. 3.0 EPR memiliki spesifikasi 20v (5a ~ 3a)/28v (5a ~ 3,57a)/36v (5a ~ 3,89a)/48v (5a ~ 3,75a).
PD EPR dapat menghantarkan daya mulai dari 100Watt hingga
240Watt. Ini angka yang sangat besar dan pada operasi tersebut dibutuhkan
kabel bertanda EPR.
Sekarang lanjut ke pembahasan pengisian daya cepat dari salah satu vendor
smartphone yang sangat terkenal dan Kami meyakini penggunanya cukup
banyak yaitu Samsung.
Adaptive Fast Charging by Samsung
Adaptive Fast Charging atau yang disingkat AFC adalah
protokol fast charging yang sering Kita dengar namanya. Meski
AFC selalu dikatakan sebagai pengisian daya cepat konservatif tapi
AFC membawa keunggulan yaitu produksi panas yang rendah dan ini baik
untuk baterai.
AFC (Adaptive Fast Charging) dapat bekerja di
smartphone berchipset Snapdragon maupun
MediaTek dan sepenuhnya cocok dengan chipset
Exynos
dan ini dimulai dari chipset Exynos Octa 7xxx
series 14nm, yang artinya
Samsung Galaxy S6
mendukung Adaptive Fast Charging 15Watt.
Berikut spesifikasi AFC.
- AFC 15Watt memiliki spesifikasi 5v/9v (2a/1,67a).
- AFC 25Watt. Pada versi ini terdapat 2 kategori.
- PDO (Power Delivery Objects) 5v/9v (3a/2,77a).
- PPS (Programmable Power Supply) 3,3 ~ 5,9 (3a) / 3,3v ~ 11v (2,25a).
Tidak berlebihan kalau mengatakan Adaptive Fast Charging adalah
protokol pengisian daya cepat konservatif karena dapat dilihat
AFC 15Watt berdasarkan pada standard power USB 3.1.
Sedangkan AFC 25Watt PDO berdasarkan pada standard power
PD.
Sekarang lanjut ke pembahasan pengisian daya cepat yang umum Kita dengar
namanya dan pengembangnya adalah vendor smartphone dibawah naungan
BBK Electronics.
SuperVOOC by Oppo
Di awal kemunculannya tahun 2015 silam. Protokol fast charging bikinan
OPPO
bernama VOOC dan diperkenalkan sebagai VOOC 2.0. Jadi tidak ada
ya VOOC 1.0. Hingga kini, tahun 2022, VOOC telah mencapai versi
4.0.
Kilas balik ke tahun 2018. Mereka memperkenalkan SuperVOOC. Awalnya
Kami mengira bahwa SuperVOOC adalah nama baru generasi selanjutnya tapi
kenyataannya di tahun 2019 OPPO mempersembahkan VOOC 3.0 sebagai
penerus VOOC 2.0.
Jadi apakah OPPO mempunyai VOOC dan SuperVOOC?
Untuk lebih jelasnya, berikut spesifikasi protokol
fast charging bikinan OPPO.
- VOOC 2.0 diperkenalkan pada 2015. Memiliki spesifikasi 5v (4a).
- SuperVOOC 1.0 diperkenalkan pada 2018. Memiliki spesifikasi 10v (5a).
- VOOC 3.0 diperkenalkan pada 2019. Memiliki spesifikasi 5v (4a).
- VOOC 4.0 (2019). Memiliki spesifikasi 5v (6a).
- SuperVOOC 2.0 diperkenalkan pada 2020. Memiliki spesifikasi 10v/20v (5a/6,25a).
Sampai pada akhirnya OPPO menggunakan nama SuperVOOC dan
SuperVOOC versi terbaru (2022) kabarnya mempunyai 2 varian yaitu
150Watt (20v 7,5a) dan 240Watt (24v 10a). Melihat spesifikasi
SuperVOOC dapat disimpulkan bahwa protokol tersebut berbeda dengan
QC dan PD.
Smartphone Kami yang mendukung fast charging VOOC 3.0 dan
mendapat catu daya VOOC adalah
Realme 5 Pro.
Bukankah di
Realme
namanya Dart Charge?
Itu benar dan itu hanya nama. Di
OnePlus
namanya Dash Charge / Warp Charge dan mereka saling mendukung
dengan catu daya VOOC.
Selanjutnya Kami bahas protokol fast charging bikinan MediaTek.
PumpExpress
MediaTek menunjukan konsistensinya di dunia semikonduktor dengan
menciptakan protokol pengisian daya cepat yang mereka beri nama
PumpExpress. Protokol tersebut disematkan ke dalam PMIC (Power Management Integrated Circuit) dan disesuaikan dengan catu daya.
Sejak awal diciptakan. PumpExpress dapat 'bernegosiasi' dengan catu
daya untuk menentukan tegangan awal yang diperlukan dalam mengisi daya
baterai. Tegangan kemudian secara bertahap meningkat untuk memaksimalkan arus
pengisian.
Hingga tahun 2022, protokol PumpExpress telah mencapai versi 4.0 dan
berikut spesifikasi PumpExpress.
- PumpExpress 3,6 ~ 5v (2a).
- PumpExpress Plus 5v/7v/9v/12v (Single 3a / Parallel 4,5a).
- PumpExpress 2.0 5v ~ 20v dengan peningkatan 0,5v (Single 3a / Parallel 4,5a).
- PumpExpress 3.0 3v ~ 6v dengan peningkatan 0,1 ~ 0,2v (Direct Charge 5a).
Baik. Bicara fast charging sejatinya bicara catu daya dan kabelnya.
Terlepas dari protokolnya, QC atau PD dan antar-muka yang
diterapkan, A-to-C atau C-to-C. Kita berhak tidak
sembarangan memakai charger set.
Sebagai contoh VOOC. Dua tiga minggu memakai charger set VOOC di
perangkat yang tidak mendukungnya atau memakai charger set 33Watt / 44Watt di
perangkat yang hanya mendukung pengisian daya cepat 18Watt, pasti tidak
langsung terlihat kerugiannya. Tapi jika dilakukan secara berkala maka
kerugian tepat didepan mata.
Bagi Kami. Kabel punya peranan penting. Unit kabel charger sendiri mempunyai
kemampuan beragam. Untuk kabel charger interface A-to-microUSB, ada yang berkemampuan 1a, 2a dan 2,1a. Sedangkan untuk kabel
A-to-C berkemampuan 2a, 2,4a, 3a dan 5a dan untuk kabel
C-to-C, berkemampuan 3a dan 5a.
Sampai di sini postingan tentang fast charging. Semoga bermanfaat.
Di postingan selanjutnya sedikit akan Kami lanjutkan tentang
fast charging dan sekaligus memberikan rekomendasi catu daya serta
kabel data sync. Selamat berakhir pekan.