Di Windows 8.1 dan Windows 10. Pilih Hardware Acceleration DXVA2 copy-back, DXVA2 native atau D3D11?

Di Windows 8.1 dan Windows 10. Pilih Hardware Acceleration DXVA2 copy-back, DXVA2 native atau D3D11?


Logo Windows 10.

Hi! Kerabat Gembos Nge-Blog. Apa kabarnya? Semoga senantasa dalam keadaan baik - baik saja dan tak kurang suatu apapun ya. Seperti yang Kita ketahui bersama. Sistem operasi teranyar bikinan Microsoft yang saat ini banyak digunakan adalah Windows 10. Sistem operasi tersebut menjadi penerus kesuksesan sistem operasi Windows 8.1. Setelah sebelumnya, dapat dikatakan, Microsoft kurang sukses dengan Windows 8 nya.

Namun sejatinya untuk urusan hardware acceleration, tidak ada yang baru. Bahkan di sistem operasi Windows 10 dengan DirectX 12 nya (Direct3D 12 dengan feature level 12_1). Di sistem operasi tersebut. Pengguna masih bisa memilih DXVA2 native atau DXVA2 copy-back sebagai hardware acceleration. Tapi di sistem operasi ber-DirectX 11. Komponen DirectX 11, Direct3D 11, mempunyai potensi peningkatan pemutaran video.

Bicara tentang DirectX dan Direct3D atau D3D. Tak sedikit yang menganggapnya sama. Padahal DirectX adalah kumpulan API (Application Programming Interface) atau Kami lebih suka menyebutnya jembatan, untuk menangani tugas - tugas yang berkaitan dengan multimedia, terutama game dan video, pada sistem operasi berbasis Microsoft. Dimana didalamnya berisi API Direct3D, DirectInput, Direct2D atau DirectDraw, DirectSound dan sebagainya..

'Masih ingat dengan Windows 7 (6.1, Build 7600 dan 6.1, Build 7601)?' Versi DirectX pada OS tersebut ialah DirectX 11. Di Windows 8 dan di Windows 8.1 pun DirectX nya masih sama yaitu DirectX 11. Tapi jika bicara Feature Level Direct3D nya. Pada Windows 8 (6.2, Build 9200) memiliki Feature Level 11.1. Sedangkan pada Windows 8.1 (6.3, Build 9600) dibekali hingga Feature Level 11.2.

Contoh gambar GPU Card berkemampuan DirectX 12 dengan feature level 12.0 berjalan di sistem operasi Windows 7 SP1 (6.1, Build 7601).

Tangkapan layar GPU-Z. GPU yang sama berjalan di Windows 8.1 (6.3, Build 9600).

Sebelum menentukan hardware acceleration mana yang hendak dipakai. Sebaiknya Kalian paham terlebih dahulu hardware apa yang Kalian punya. Sebab hardware acceleration pada masing - masing sistem operasi berdasarkan pada hardware decoder. Maksudnya begini. Ketika Kalian hendak menggunakan NVidia CUVID sebagai hardware acceleration maka Kalian harus menggunakan GPU (Graphics Processing Unit) GeForce milik NVidia. Sebaliknya. Kalian tidak bisa menggunakan hardware acceleration NVidia CUVID jika GPU card yang di gunakan milik AMD. 'Mengapa?'

Kami jelaskan sedikit. NVidia CUVID kependekan dari NVidia CUda VIDeo dan CUDA sendiri adalah API yang dikembangkan NVidia. Sementara hardware decoder pada kartu grafis GeForce adalah PureVideo. PureVideo sendiri adalah block SIP (Semiconductor Intellectual Property).

NVidia CUVID lebih dikenal dengam istilah NVCUVID. Namun beberapa tahun terakhir NVidia menggantinya dengan NVDEC dan tugas NVDEC, tidak lain dan tidak bukan, men-decoding video. Sejak GeForce Kepler microarchitecture, NVidia menambahkan block SIP lain yaitu NVENC, yang mana tugasnya adalah melakukan encoding video.

Jadi hardware decoder pada kartu grafis GeForce adalah PureVideo dan buat Kalian yang ingin menggunakan kartu grafis GeForce sebagai hardware decoder, baca dulu GPU Tepat Mendukung Hardware Decoding (I) !

'Bukannya CUDA sebutan core pada GPU NVidia?' Benar dan dulu sebutannya adalah 'Stream Processors'. NVidia memilih untuk menggantinya menjadi CUDA dikarenakan CUDA API yang mereka kembangkan. CUDA sendiri kependekan dari Compute Unified Device Architecture dan dapat disimpulkan bahwa CUDA pada GPU NVidia mengacu kepada fungsi pemrosesan pararel. 'Tapi kenapa sistem hardware decoding pada kartu grafis NVidia membawa istilah CUDA?' karena performa video decoding pada GPU GeForce bisa dilakukan penuh oleh block SIP PureVideo atau sebagian melalui CUDA API.

'Bagaimana dengan GPU Radeon?' Sama. Mulanya penyebutan core GPU Radeon juga 'Stream Processors' tapi kini menjadi 'Unified Shaders' atau pengguna GPU Radeon sering menyebutnya 'Shader Cores'. Jika pada GPU GeForce terdapat block SIP atau SIP core PureVideo untuk tugas decoding video (NVDEC). Di GPU Radeon, terdapat block ASIC (Application-Specific Integrated Circuit), yang disebut dengan UVD (Unified Video Decoder). Sementara untuk tugas encoding, GPU Radeon punya VCE (Video Coding Engine).

Jadi hardware decoding pada GPU Radeon, sampai Polaris-Graphics Core Next (GCN) Generasi ke.4 adalah UVD. Tapi sejak Vega-Graphics Core Next (GCN) Generasi ke.5, tugas decoding dan encoding video dilakukan oleh VCN (Video Core Next). Buat Kalian yang sudah mempunyai kartu grafis Radeon dan ingin menjadikannya sebagai hardware decoding, baca dulu GPU Tepat Mendukung Hardware Decoding (II) !

Perbedaan paling mencolok pada GPU GeForce dan Radeon. Bila pada GPU GeForce terdapat istilah untuk proses decoding video yang dilakukan oleh hardware decoder PureVideo yaitu NVCUVID atau NVDEC. Sedangkan pada GPU Radeon tidak ada istilah untuk proses decoding video yang dilakukan oleh hardware decoder UVD.

'Lantas bagus mana hardware acceleration antara DXVA2 dengan D3D11 di MPC-HC?' Sejauh ini DXVA2 Native. Tapi jika HTPC yang Kalian punya bertenaga CPU atau APU serta GPU Card keluaran 2013, tetap gunakan DXVA2 Native tapi gunakan 'DirectShow Video madVR'. Baik. Sekian tulisannya. Semoga bermanfaat dan menginspirasi. Selamat libur tahun baru! Happy Holiday!